Gaya Gesek Kinetis bekerja pada saat ada gerak relatif antara
kedua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang
sedang melaju dengan sebuah kecepatan terminal. Dimana yang dimaksud dengan
kecepatan terminal itu adalah kecepatan tanpa percepatan atau perlambatan,
bisa juga disebut kecepatan konstan. Karena benda bergerak dengan kecepatan
konstan, maka sesuai dengan Hukum Newton, bahwa jumlah gaya yang bekerja adalah
massa dikalikan dengan percepatan/perlambatan (F = m.s), jumlah gaya yang
bekerja pada benda adalah 0
dengan:
fg = Gaya Gesek
µk = Koefisien Gesek Kinetis
N = Gaya Normal
Besarnya koefisien gesek kinetis adalah tangen sudut dari
kemiringan ketika benda tepat ingin bergerak. Berikut adalah penjabaran rumus
untuk mendapatkan besarnya koefisien gesek kinetis,
Fy = N - W.cosA = 0, sehingga N = W.cosA Fx = W.sinA - fk = 0, sehingga fk = W.sinA kemudian dengan rumus gaya gesek diatas kita subsitusikan persamaannya, sehingga µk = fk : N µk = W.sinA : W.cosAµk= sinA : cosAµk = tanA
fk = Gaya Gesek Kinetis
Fy = Jumlah gaya yang bekerja pada sumbu y
Fx = Jumlah gaya yang bekerja pada sumbu x
W = Gaya Berat Benda
A = Sudut Kemiringan Benda
µk = Koefisien Gesek Kinetis
N = Gaya Normal
Dari hasil percobaan antara koefisien gesek statis dan koefisien gesek kinetis, didapatkan bahwa:
- Besarnya koefisien gesek statis selalu lebih kecil dari besarnya koefisien gesek kinetis (µs < µk).
- Besarnya koefisien gesek kinetis dipengaruhi oleh kelajuan relatif permukaan, tetapi untuk kelajuan sampai beberapa m/s, besarnya koefisien gesek kinetis hampir sama.
- Besarnya koefisien gesek statis maupun kinetis bergantung pada sifat - sifat permukaan yang bergesakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar